Daerah

Pemkab Grobogan Intensifkan Upaya Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

86
×

Pemkab Grobogan Intensifkan Upaya Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

Sebarkan artikel ini
Sekda Grobogan, Anang Arumnanto, memimpin rapat koordinasi terkait pangan aman di kantornya pada Selasa, 23 September 2025.

SeputarDesa.com, Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan terus mengintensifkan langkah memperkuat ketahanan pangan daerah melalui koordinasi lintas perangkat daerah. Upaya tersebut ditegaskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, pada Selasa (23/9/2025).

Dalam rapat yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) sebagai koordinator utama, hadir pula perwakilan dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan, DPMPTSP, hingga Bagian Hukum Setda Grobogan. Agenda utama adalah memastikan sinergi dalam pengisian Tools Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Pangan Aman.

Sekda Grobogan, Anang Armunanto, menegaskan pentingnya keselarasan persepsi, pembagian tugas, serta kelengkapan bukti pendukung yang transparan dan terintegrasi.

“Optimalkan waktu yang ada, penuhi eviden-eviden yang dibutuhkan, koordinasi dan komunikasi yang intens,” tegas Anang.

Menurutnya, isu keamanan pangan tidak hanya menyangkut persoalan teknis, tetapi berkaitan langsung dengan kualitas hidup masyarakat. Hal itu juga menjadi indikator penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada aspek tanpa kelaparan, hidup sehat, serta konsumsi bertanggung jawab.

“Keamanan pangan juga menjadi instrumen strategis untuk percepatan penurunan stunting, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala DKPD Grobogan, Suwarno, menyampaikan bahwa pihaknya sudah tiga kali menggelar sosialisasi teknis kepada perangkat daerah terkait pengisian instrumen penilaian.

“Hal ini penting karena Grobogan, sebagai lumbung pangan Jawa Tengah, memiliki beban moral dan strategis untuk memastikan hasil pangan yang beredar aman dan layak konsumsi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, penilaian tidak hanya sebatas administratif, tetapi juga menyentuh penerapan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga capaian inovasi dan penghargaan.

Suwarno menambahkan, Pemkab Grobogan tengah membangun ekosistem pangan inklusif yang melibatkan petani, pelaku usaha, akademisi, hingga rumah tangga. Edukasi tentang penyimpanan pangan, pola konsumsi sehat, serta pengembangan inovasi lokal menjadi bagian dari strategi jangka panjang.

“Di balik setiap upaya, tersimpan harapan sederhana namun mendasar: agar setiap keluarga di Grobogan bisa menikmati pangan yang aman. Dari pangan aman itulah lahir generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menyongsong masa depan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *