Seputardesa.com, Sidoarjo – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi empat jenazah korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Proses identifikasi dilakukan di Posko Post-Mortem RSI Siti Hajar Sidoarjo hingga Rabu (1/10/2025).
Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro SpAn FCC MBiomed, menjelaskan pihaknya menyiapkan tiga posko DVI, yakni Posko Ante-Mortem di kampus putri area ponpes, serta dua Posko Post-Mortem di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar.
“Sampai Rabu, 1 Oktober 2025, ada empat jenazah yang berhasil teridentifikasi di Post-Mortem RSI Siti Hajar,” kata dr. Adam.
Adapun empat korban yang telah berhasil diidentifikasi yakni:
1. Maulana Alfan Ibrahimavic (13), warga Pabean Cantian, Surabaya.
2. Muhammad Masudulat (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
3. Muhammad Soleh (22), warga Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Surabaya.
Proses identifikasi dilakukan melalui metode primer berupa sidik jari dan gigi, diperkuat dengan data medis dan barang milik korban. Saat ini, satu jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Posko Ante-Mortem sendiri berfungsi mengumpulkan data dari keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, mulai dari identitas pribadi, ciri fisik, hingga foto terbaru korban. Data itu kemudian dicocokkan dengan pemeriksaan medis di Posko Post-Mortem.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, yang turut hadir dalam konferensi pers di RSI Siti Hajar, menyampaikan rasa duka mendalam.
“Kita sama-sama berdoa, semoga para jenazah diampuni dosanya dan amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ucapnya.