BeritaDaerah

Kades Ikut Berparade, Pawai Budaya Semarakkan Hari Jadi ke-80 Desa Tapen

525
×

Kades Ikut Berparade, Pawai Budaya Semarakkan Hari Jadi ke-80 Desa Tapen

Sebarkan artikel ini
Foto : Kepala Desa Tapen Bahrul Ulum saat memberangkatkan peserta pawai

SeputarDesa.com, Jombang – Jalanan Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, dipadati ribuan warga pada Minggu (14/9/2025). Mereka tumpah ruah untuk menyaksikan Pawai Budaya dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Desa Tapen. Acara tahunan ini berubah menjadi pesta rakyat, menampilkan ragam tradisi, kreativitas, dan kebersamaan yang mengakar kuat di desa.

Salah satu Peserta Pawai Budaya Dalam rangka HUT Desa Tapen

Tepat pukul 13.00 WIB, suara tabuhan drum dan sorak semangat mengawali start pawai di depan SMK Negeri Dusun Tapen. Barisan demi barisan dari seluruh RT di Desa Tapen bergerak dengan penuh percaya diri, menampilkan atraksi unik mereka masing-masing. Ada yang tampil dengan pakaian adat, ada pula yang membawa hasil bumi sebagai simbol kesuburan desa, bahkan ada penampilan kreasi kostum modern yang memadukan unsur tradisi dan kekinian.

Kades Ikut Berparade

Yang menjadi sorotan utama kali ini adalah partisipasi langsung Kepala Desa Tapen, Bahrul Ulum, yang turut serta berjalan dalam barisan peserta pawai. Dengan busana khas yang mencerminkan kearifan lokal, Bahrul Ulum ikut menyapa warga sepanjang rute pawai.

Kehadirannya bukan hanya memberi warna pada acara, tetapi juga menegaskan kedekatan seorang pemimpin dengan masyarakatnya. Banyak warga tampak antusias menyambut, melambaikan tangan, bahkan berebut mengabadikan momen ketika sang kepala desa berjalan bersama warganya.

“Saya ikut berparade agar bisa merasakan langsung semangat dan kebersamaan warga. Pawai budaya ini bukan sekadar perayaan, melainkan simbol persatuan kita untuk melangkah lebih maju. Semoga Desa Tapen yang berusia 80 tahun ini semakin diberkahi, maju, dan selalu guyub rukun,” ucap Bahrul Ulum di sela acara.

Antusiasme Warga Membludak

Suasana makin meriah ketika barisan anak-anak tampil mengenakan pakaian adat Nusantara. Senyum polos mereka menjadi daya tarik tersendiri, membuat penonton terpukau. Para pemuda desa juga tidak mau kalah dengan menghadirkan atraksi seni yang penuh energi, sementara ibu-ibu RT tampil kreatif dengan kostum bertema hasil pertanian, mencerminkan identitas Desa Tapen sebagai desa agraris.

Salah Satu Peserta Pawai Budaya Hari Jadi ke-80 Desa Tapen

Sepanjang jalan menuju Balai Desa Tapen yang menjadi garis finis, masyarakat berdiri di sisi kanan-kiri jalan. Mereka bersorak, bertepuk tangan, dan berulang kali mengabadikan momen dengan kamera ponsel. Bahkan sebagian warga menyiapkan air minum dan jajanan untuk menyambut para peserta, menambah kesan hangat dalam kebersamaan.

Puncak Perayaan Hari Jadi

Pawai budaya ini menjadi puncak dari rangkaian peringatan Hari Jadi Desa Tapen ke-80. Bagi masyarakat, momen ini lebih dari sekadar hiburan. Pawai budaya telah menjelma sebagai sarana mempererat tali persaudaraan, memperkuat identitas desa, sekaligus melestarikan budaya yang diwariskan leluhur.

“Acara ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan adalah kekuatan terbesar. Dengan gotong royong, Desa Tapen bisa terus berkembang tanpa melupakan akar budaya yang kita miliki,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang ikut hadir menyaksikan jalannya acara.

Seiring matahari sore yang perlahan tenggelam, pawai pun berakhir di depan Balai Desa Tapen. Namun semangat dan keceriaan warga masih terasa. Pawai budaya tahun ini menjadi catatan tersendiri: perayaan 80 tahun Desa Tapen yang tidak hanya dirayakan dengan meriah, tetapi juga penuh makna persatuan antara pemerintah desa dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *