BeritaDaerah

Rapat Alokasi Air Bendung Cibendung, DI Jengkelok: Sepakati Pola Gilir Air 7 Hari Mati – 4 Hari Mengalir

×

Rapat Alokasi Air Bendung Cibendung, DI Jengkelok: Sepakati Pola Gilir Air 7 Hari Mati – 4 Hari Mengalir

Sebarkan artikel ini

SeputarDesa.com, Brebes – Dalam rangka menyambut musim tanam pada bulan November, Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Melati yang diketuai oleh Bapak Abdul Latif menggelar rapat alokasi air untuk Daerah Irigasi (DI) Jengkelok, di Balai Desa Karangjunti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung, Kepala Bidang Irigasi Dinas PUPR Brebes, perwakilan Koramil Tanjung, Losari, dan Banjarharjo, serta unsur pelaksana teknis dari Indo Teknik Pembangunan (ITP), yang saat ini masih menjalankan masa pemeliharaan jaringan irigasi Sukender hingga bulan Desember mendatang.

Baca Juga  Transformasi Hijau Pupuk Indonesia: Dari Lahan Subur ke Masa Depan Berkelanjutan

Dalam rapat tersebut, pihak ITP menyampaikan bahwa selama masa pemeliharaan, dibutuhkan kondisi saluran dalam keadaan kering untuk memastikan pekerjaan berjalan optimal. Menanggapi hal tersebut, peserta rapat kemudian melakukan musyawarah bersama guna mencari solusi terbaik agar kebutuhan pemeliharaan dan kepentingan petani dapat berjalan seimbang.

Perwakilan Koramil, yang diwakili oleh Pelda Ari Sulaiman, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan dan keadilan dalam pengelolaan air.

“Jangan sampai ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. Air ini menyangkut kehidupan para petani. Semua harus mendapat haknya secara adil,” ujar Pelda Ari.

Hasil dari rembug bersama tersebut menyepakati pola gilir air dengan sistem tujuh hari mati dan empat hari mengalir, sebagai bentuk kompromi antara kebutuhan pemeliharaan jaringan dan kepentingan para petani dalam masa tanam.

Baca Juga  Dosen Cantik IAKSS Muara Bungo Di temukan Meninggal di salah satu rumah Perumahan Al-Kausar 7 Ex MTQ Baru.

Kepala Bidang Irigasi Agus Riyanto, yang akrab disapa Radar Ndan, menyambut baik hasil kesepakatan tersebut. Ia berharap dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaksana teknis, dan IP3A, kegiatan pemeliharaan maupun distribusi air dapat berjalan lebih cepat dan efisien menjelang musim tanam.

Kegiatan berlangsung dengan tertib dan penuh semangat gotong royong, mencerminkan komitmen bersama seluruh pihak untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sistem irigasi di wilayah Brebes bagian timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!